Mari Teruskan Perjuangan Pahlawan Pangan Indonesia

pahlawan-indonesia

Bulan Desember sudah terlampaui setengahnya, tak lama lagi kita akan memasuki Tahun Masehi yang baru. Bulan Desember merupakan Bulan Terakhir di Kalender dikenal pula dengan bulan yang dingin karena memang Bulan ini merupakan bulan dengan musim penghujan. Sepanjang bulan ini matahari jarang bersinar terik, rintik hujan mulai dari yang ringan, sedang hingga berat pun menjadi pemandangan yang biasa sehari-sehari.

Suatu ketika aku tengah asik scroll social media sehingga muncullah satu video tentang hal yang tengah viral di bulan Desember yakni musibah banjir. Di Indonesia khususnya kota besar memang sudah lumrah bila musim penghujan datang maka musibah banjir pun menghantui dimana-mana terutama di daerah-daerah padat penduduk dengan minim resapan air. Mirisnya musibah ini seolah terlihat biasa di Indonesia meskipun sudah tahu penyebabnya. Biasanya yang paling berpengaruh terhadap datangnya banjir adalah pertumbuhan jumlah penduduk, perkembangan bangunan-bangunan yang pesat namun tidak sebanding dengan tersedianya sumber resapan air, banyak penebangan pohon namun tak banyak penghijauan. Ketimpangan yang terjadi inilah membuat bumi tak mampu menahan akibatnya hingga manusia yang menanggung dampaknya.

Tentu saja video viral tersebut mengundang statement dari banyak orang. Seseorang mengomentari video tersebut dengan kata-kata seperti ini “Lahan penduduk semakin luas, lahan pertanian semakin menyusut, sawah-sawah beralih perumahan, banyak juga yang beralih ke sawit, siap-siap beras akan langka

Seseorang lain menimpali “Dari sekarang biasakan untuk tidak makan beras, makan umbi-umbian saja karena diperkirakan di masa depan beras akan susah didapat

Diantara berbagai komentar yang menghiasi postingan video tersebut, tak sedikit juga yang merasa sedih karena belum bisa meninggalkan makanan pokok nasi yang merupakan makanan keturunan dari nenek moyang. 

Terus terang saja video singkat tentang banjir tersebut cukup menohok bagiku. Aku merasa belum siap mengganti beras yang menjadi makananku selama ini, rasanya kalau tidak makan beras sehari saja kepala akan pusing. Kita mungkin akan mudah mengikuti perkembangan zaman berupa trend fashion atau trend viral lainnya tapi sanggupkah kita mengikuti trend makanan pokok yakni mengganti makanan kita selama ini?

Namun bukan itu poinnya. Yang menjadi poin penting dari perenungan ini adalah mengapa hal tersebut bisa terjadi pada sebuah negara agraris seperti Indonesia? Negara yang dikenal sebagai lumbung pangan dan pernah berhasil swasembada pangan? Apakah Indonesia tidak lagi menjadi negara agraris yang dibangga-banggakan selama ini? 

Indonesia Negara Agraris yang Impor Pangan

Berbagai kabar impor bahan  pangan sering mewarnai berita seputar pertanian di Indonesia, misalnya saja berita dari cbcindonesia.com yang dimuat Bulan Agustus Tahun 2021 dengan Judul "Dari India Sampai Vietnam, RI Impor Beras Rp 266 M Sebulan". Berdasarkan data BPS, pada Juli 2021 Indonesia diketahui melakukan impor beras sebanyak 41,6 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 18,5 juta atau setara dengan Rp 266,4 miliar (kurs Rp 14.400/US$). Secara rinci, impor beras yang dilakukan Indonesia pada Juli 2021 terbanyak diimpor dari India dengan volume mencapai 29,52 ribu ton dengan nilai US$ 12,2 juta. Disusul oleh Vietnam dengan volume impor sebesar 8.850 ton dengan nilai US$ 4,4 juta.

Selain India dan Vietnam, Indonesia juga melakukan impor beras dengan Thailand dengan volume sebanyak 2.150 ton dengan nilai US$ 1,4 juta. Juga Pakistan dengan volume impor sebesar 1.000 ton dengan nilai US$ 390.00. Sementara dengan negara lainnya, Indonesia mengimpor beras dengan volume sebanyak 80 ton dengan nilai US$ 176.361.

Adapun secara kumulatif atau sepanjang Januari hingga Juli 2021, Indonesia sudah melakukan impor beras sebanyak 242,9 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 110,2 juta. Realisasi impor beras pada Januari-Juli 2021 tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi impor beras pada periode yang sama tahun lalu, baik secara volume dan nilai, di mana pada tahun lalu volumenya mencapai 185 ribu ton dengan nilai sebesar US$ 108,13 juta.

Berbagai sumber mengatakan bahwa beras yang diimpor merupakan beras yang tidak diproduksi di Indonesia atau beras khusus untuk kebutuhan industri, tentu hal ini menjadi perhatian khusus mengingat juga tak ada kemajuan atau kabar baik tentang ekspor beras dari Indonesia.

Selain beras yang merupakan bahan makanan pokok. Bahan pangan lain masih terus rutin diimpor Indonesia misalnya berbagai jenis daging, susu, kopi, teh, hingga bahan pangan seperti cabai, bawang putih, lada, kedelai, jagung, gandum, tepung gandum, minyak goreng, mentega, kentang, kelapa, kelapa sawit. Hingga berbagai jenis rempah-rempah juga diimpor oleh Indonesia, seperti cengkeh, kakao, tembakau, dan ubi kayu.

Bayangkan masih begitu banyak pangan yang diimpor oleh Indonesia, begitu besar kekhawatiran akan kekurangan pangan padahal petani Indonesia bahkan masyarakat Indonesia bisa menanamnya sendiri. 

Pahlawan Indonesia Sebenarnya

Menurutku pahlawan Indonesia yang sebenarnya adalah para petani dari seluruh pelosok negeri. Bahan makanan adalah kebutuhan pokok dan dasar yang harus dipenuhi, manusia tidak akan bisa hidup tanpa makanan dan petani bisa menyediakan seluruh pangan yang dibutuhkan. Namun mengapa kini kebanyakan petani meninggalkan lahannya dan beralih ke profesi lain? Hal itu karena lingkungan yang sudah tak mendukung, anak-anak muda Indonesia sudah tak terlalu tertarik bertani disebabkan peluang lain di luar pertanian yang lebih besar. Tak dipungkiri bahwa memang kemajuan teknologi saat ini menghasilkan banyak inovasi yang malah membuat dunia pertanian menjadi mundur. Karena lahan pertanian semakin sempit, produksinya pun tentu saja menurun, semenjak tahun 2019 sampai 2020 luas panen dan produksi padi di Indonesia cenderung menurun. Hal ini perlu menjadi perenungan kita bersama. 

bps-padi-indonesia-2019-2020

Apa yang Harus Dilakukan ?

Menurutku masih ada banyak yang bisa dilakukan generasi muda Indonesia agar bisa menjadi pahlawan pangan Indonesia selanjutnya yang meneruskan perjuangan pahlawan pangan sebelumnya menyediaakan pangan sehat untuk negeri.

teruskan-perjuangan


Inovasi Pembibitan di Lahan Sempit

Lahan pertanian memang sering digerus bahkan oleh pemerintah sebagai lahan perumahan atau industri. Namun hal tersebut jangan membuat semangat kita surut, justru hal tersebut harusnya memantik jiwa inovasi kita bagaimana agar pertanian tetap berjalan walau dengan lahan yang berkurang. Sampai saat ini sudah banyak komunitas yang membahas pertanian di lahan sempit namun hal itu masih belum cukup untuk mengurangi impor karena memang masih kurang berdaya. Perlu semangat dan inovasi lebih lanjut agar lahan-lahan pertanian yang ada tidak semakin berkurang, perlu mengejar waktu agar membuat pertanian kembali menjadi prioritas bagi banyak pihak tidak hanya perihal pemenuhan kebutuhan pangan namun juga perekonomian.

Inovasi Ketahanan Bahan Pangan

Ketahanan suatu hasil pertanian masih menjadi pe-er untuk generasi muda pewaris pahlawan pangan. Memang tidak mudah tapi yakinlah dengan kemampuan sumber daya akan penerapan teknologi, pasti akan ada yang mampu mengatasi permasalahan ini. Saat ini kita memerlukan  hasil pertanian yang bisa lebih tahan hama, tahan cuaca hingga tahan sampai ke tangan konsumen dalam kondisi baik.

Inovasi Rantai Pemasaran / Distribusi

Hal ini juga merupakan masalah bagi petani sampai saat ini. Ketika masa panen tiba, harga anjlok dan menyebabkan hasil panen tidak terserap di pasar, salah satu penyebabnya karena memang rantai distribusi yang panjang, begitupun dengan bahan pangan lainnya walau tidak mudah rusak tetap saja distribusi produk lambat sehingga perputaran modal menjadi lebih lambat berakibat pada lambatnya perkembangan usaha. Untuk mengatasi ini bisa dengan melakukan inovasi dari sisi  distribusi produk sehingga produk bisa lebih cepat sampai ke tangan konsumen dan calon konsumen bisa lebih mudah dalam membeli produk-produk yang diinginkan. 

Inovasi Harga

Pernah gak sih kalian menemukan harga barang di suatu tempat bisa jauh lebih murah dari tempat lain? Ini merupakan sebuah kekurangan yang perlu dibenahi, baiknya harga barang di seluruh Indonesia tidak jauh berbeda, itu akan lebih menguntungkan bagi banyak pihak dan akan membentuk pemerataan ekonomi.

Kalian mungkin pernah berbelanja di marketplace online, itu merupakan sebuah inovasi distribusi yang sangat baik, kita bisa mendapatkan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di daerah tempat tinggal kita, namun itu tidak berlaku bagi produk-produk berat, artinya kita akan kesulitan untuk membeli produk dengan jumlah besar sehingga tentu saja sulit untuk mengambil peluang dengan menjual kembali produk yang ada. 

Untungnya saat ini ada aplikasi yang berfokus untuk menyelesaikan permasalahan penyamarataan harga dan juga percepatan distribusi bahkan untuk produk-produk kebutuhan pokok atau sembako dengan teknologi yang lebih baik sehingga terdapat kemudahan untuk mejualnya kembali, yakni Aplikasi Super.

Aplikasi Super

Melalui laman resminya https://superapp.id/ Aplikasi Super adalah aplikasi untuk kulakan barang kebutuhan pokok yang lebih mudah dan murah. Aplikasi Super membantu agen dan toko kelontong untuk kulakan sembako dan barang kebutuhan pokok dengan proses kelola barang dan manajemen toko menjadi lebih efisien.

Aplikasi Super menawarkan kenyamanan kulakan berbagai macam barang kebutuhan pokok dan barang digital dalam 1 aplikasi dengan harga yang murah dan gratis pengiriman.

Sebagai penyelenggara sistem elektronik yang telah terdaftar di Menkominfo, Aplikasi Super memiliki misi meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, baik kepada agen dan toko kelontong sebagai pelanggan, serta kepada masyarakat melalui distribusi barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Usaha sembako memang tidak ada matinya karena akan selalu dibutuhkan banyak orang.

3 Keuntungan Menggunakan Aplikasi Super

3-keuntungan-aplikasi-super
1. Kulakan Mudah

Untuk menjadi penjual, kita akan mencari-cari tempat grosir, jika banyak produk yang dijual tentu akan merepotkan. Melalui Aplikasi Super, kita tidak perlu telpon banyak sales atau repot pergi ke grosir untuk kulakan barang, belanja berbagai macam kebutuhan pokok dan barang digital cukup di 1 aplikasi

2. Harga Bersaing

Aplikasi Super memberikan harga grosir yang murah sehigga kita bisa menjual kembali dengan keuntungan yang lebih besar. Melalui Aplikasi Super akan sangat menghemat biaya transportasi dan komunikasi karena cukup menggunakan aplikasi saja, semua proses pemesanan, pembayaran dan pengiriman barang ada di aplikasi.

3. Free Ongkir

Kurir dari aplikasi super akan mengirimkan barang pesanan kita ke lokasi sesuai permintaan kita sehari setelah tanggal pemesanan dan yang paling penting itu Gratis.

Bagaimana Cara Mendaftar di Aplikasi Super?

Persiapan

1. Siapkan data diri berupa KTP/SIM asli.

2. Pastikan memiliki nomor handphone aktif 

3. Pastikan alamat domisili berada di wilayah Jawa Timur (Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang, Batu, Pasuruan, Mojokerto, Kediri, Lamongan)

Install Aplikasi Super

Unduh Aplikasi Super di Playstore. Ketik “Aplikasi Super” pada kolom pencarian, lalu pilih "Install". Setelah selesai bisa langsung buka Aplikasi Super.

Daftar Agen Super

Pilih menu "Daftar Baru", kemudian kita bisa mulai mengisi data diri dengan mengunggah beberapa dokumen yang diperlukan, seperti foto KTP/SIM, nomor handphone dan lainnya. Lalu tekan "Daftar".

Verifikasi Akun

Kita akan menerima kode verifikasi yang dikirimkan ke nomor handphone aktif yang telah daftarkan. Masukkan kode dan tekan tombol "Verifikasi". Setelah selesai, tunggu konfirmasi dari admin.

Dan Pendaftaran akun Aplikasi Super selesai. Kita bisa langsung kulakan sembako mudah dan murah.

Bagaimana Cara Berbelanja di Aplikasi Super?

Untuk munggunakan aplikasinya perhatikan caranya di bawah ini ya.

cara-menggunakan-super-app


Aku akui aplikasi ini sebagai salah satu bentuk inovasi terbaik untuk kondisi saat ini dimana kita masih berada pada masa pandemi Covid-19 dan masih susah bepergian dengan protokol yang ketat. Semoga saja akan masih ada banyak pahlawan pangan lainnya yang akan berinovasi untuk pangan Indonesia. Kami tunggu kamu, Superhero Negeriku.


Rujukan :

https://www.cnbcindonesia.com/news/20210819101708-4-269537/dari-india-sampai-vietnam-ri-impor-beras-rp-266-m-sebulan

https://www.cnbcindonesia.com/news/20210815190044-4-268583/76-tahun-merdeka-indonesia-tetap-rutin-impor-bahan-pangan


Komentar

POPULAR POST