TIPS TRAVELLING HAPPY DI MASA PANDEMI

 

tips-travelling-masa-pandemi

Masa Pandemi Covid-19 emang ga ada habisnya ya gais. Rasanya itu suntuk banget harus engap-engapan pakai masker setiap waktu. Belum lagi tempat wisata kebanyakan ditutup, nekat keluar rumah pun ga tau mau hang out di mana. Pikiran suntuk malah pandemi bikin hati dan pikiran tambah remuk, duh.


Qadarullah ini yang harus kita hadapi saat ini. Mungkin ini ujian bagi Allah untuk kita agar semakin dekat dengan Allah, sebab kita sebagai umat manusia tidak bisa menerka akan seperti apa kondisi hidup yang harus kita jalani di masa depan. Bisa jadi di masa depan kita menjalani hidup yang lebih mengerikan lagi. Wallahualam.


Setidaknya hal baik yang bisa dipetik dari kondisi pandemi ini juga banyak, misalnya kita semakin tau bagaimana menjaga kebersihan diri dan lingkungan kita, ga ada lagi yang namanya nongkrong-nongkrong di luar rumah menghabiskan waktu tak berguna.


Nah menuju pergantian tahun 2020 aku berkesempatan untuk bepergian cukup lama yakni 17 hari lamanya. Berangkat tanggal 28 Desember 2020, kembali lagi sampai di rumahku tanggal 13 Januari 2021.


Awalnya sempat ragu banget dengan perjalanan ini, perjalanan cukup jauh berbeda pulau, dari Muara Bungo, Jambi ke Jakarta Selatan. Banyak pertimbangan yang kami pikirkan. Pertama, tentang tes covid-19 yang mungkin saja harus kami jalani berkali-kali dan tentu ada kekhawatiran jika tiba-tiba di antara kami ada yang positif covid-19. Kedua, kebijakan tiba-tiba dari pemerintah yang membuat kami nanti tidak bisa kembali pulang, maklum saat itu kebijakan pemerintah sering berubah terkait pandemi covid-19. Ketiga, tidak ada tempat wisata satupun yang bisa dikunjungi selama di Jakarta karena ditutup, jadi bingung mau ngapain aja ya selama di sana?. 


Namun dibalik semua kekhawatiran itu ada pertimbangan yang lebih penting lagi yakni tujuan perjalanan ini yang membuat aku dan suamiku berpikir matang-matang. Jakarta adalah kampung suamiku, kami akan pulang dan bersilaturahmi untuk pertama kalinya setelah 9 bulan pernikahan. Jadi, tepat setelah pernikahan kami bulan Maret 2020, saat itulah covid-19 mulai marak-maraknya. Sejak itu berberapa daerah berubah status menjadi zona merah sebab bertambahnya pasien covid hari demi hari. Sejak itu seluruh tempat wisata ditutup dan setelah itu seluruh acara keramaian tak boleh diselenggarakan. Huh, miris sekali, walau Alhamdulillah aku masih sempat mengadakan acara resepsi pernikahan waktu itu.


Pertimbangan tujuan perjalanan yang tadi aku katakan membuat kami berpikir untuk tetap melakukan perjalanan, sebab, covid-19 ini entah kapan berakhir, dan kami tentu tak ingin terus teperangkap dalam ketakukan.


Baca Juga : Covid-19, Makhluk Kecil Ciptaan Allah yang Sedang Viral


Waktu itu kami memutuskan tak jadi menggunakan pesawat terbang karena pesawat mewajibkan penumpangnya melakukan tes covid. Daripada kami berkubang cemas  maka kami memutuskan untuk melewati perjalanan darat  yang waktu itu bus tidak mewajibkan penumpangnya melakukan tes covid-19.


Sesampainya di Jakarta, tentu keluarga pihak suami menerima kami dengan baik, hingga beberapa perjalanan wisata sempat kami lakukan karena memang tidak semua tempat wisata full ditutup. Alhamdulillah perjalanan itu berhasil kami lakukan dengan baik hingga kami kembali ke Muara Bungo.

Nah dari sini aku akan beri tips bagi kamu yang mungkin saja sedang ingin atau harus melakukan perjalanan juga. Silakan disimak ya.

 
1.       Percaya pada Allah SWT.

Maaf ya aku copas dari rukun iman ke satu, hihi. Ini penting sebab pandemi covid-19 ini sebetulnya bisa menguras kadar keimanan kita loh. Loh kok bisa? Ya bisa.


Terkadang kita merasa ketakukan berlebihan, takut terinfeksi, takut mati. Padahal musibah itu datangnya dari Allah kok walau perantaranya dari Wuhan. Sakit itu Allah yang izinkan kok, walau perantaranya si mungil Covid-19. Meninggal karena virus itu juga atas izinnya Allah SWT walau perantaranya lewat Malaikat Izrail. Jadi di sini  kita harus benerin iman dulu, baru benerin jadwal bepergian, harus charge iman dulu baru charge powerbank, harus siapin iman dulu baru siapin packing-an. Harus percaya bahwa semua yang telah dan akan terjadi itu datangnya dari Allah SWT. Siap ya?

 

2.       Percaya pada Diri Sendiri

Ini tak kalah pentingnya, harus percaya dengan diri sendiri. Tanyakan pada diri sendiri apakah perjalanan ini penting banget? Apakah diri bisa dan sanggup melakukan perjalanan ini? Apakah diri sanggup selama di perjalanan tidak terinfeksi virus covid-19?


Jawabannya harus sanggup dan bisa. Ga usah setengah-setengah kalau ini ya. Ingat loh apa yang kita pikirkan itu bisa mempengaruhi diri kita, kalau kita pikir bahwa kita akan sakit, bisa jadi kita sakit beneran. Sebaliknya jika kita pikir bahwa kita sehat maka insyaAllah kita akan selalu sehat dengan izin Allah SWT.

 

travelling-masa-pandemi

*perjalanan dengan kereta api (dokumentasi pribadi)

3.       Siapkan Perbekalan

Yakinkan bahwa ini bukan perjalanan biasa, ini perjalanan berisiko. Jadi siapkan segala perbekalan demi pencegahan covid-19. Diantaranya :

-     Masker yang banyak. Penggunaan masker itu ga boleh terlalu lama karena bisa menjadi sarang kuman. Pastikan masker cukup untuk diganti terus menerus ya. Menurut aku engga usah nunggu lamanya penggunaan, jika dirasa masker udah cukup kotor ya ganti aja langsung.

-     Makanan dan minuman. Di masa pandemi penting membawa makanan dan minuman sendiri biar engga beli di jalan yang kita engga tau kebersihannya, dengan membawa sendiri selain bersih juga jauh lebih hemat.

-    Tisu dan hand sanitizer. Dimana-mana tisu udah jadi barang wajib dalam bepergian, nah ada tambahan di masa pandemi yakni hand sanitizer. Sesering mungkin gunakan hand sanitizer agar kulit tetap terjaga dari kuman dan virus.

-   Multivitamin dan obat-obatan. Aku memberi perhatian lebih untuk multivitamin sebab untuk menangkal virus maka kita harus punya imunitas tubuh yang kuat. Itu kunci untuk tetap sehat. Nah untuk tubuhku setiap pagi diisi dengan tablet vitamin C 500-1000mg  (boleh tambah madu dengan lemon/jeruk nipis) dan habbatusauda beberapa kapsul. Malamnya jus buah dan rebusan rempah seperti jahe, kunyit dan sereh.

-       Alat sholat. Selalu bawa mukenah dan sajadah sendiri. Jangan coba-coba pakai di fasilitas umum ya sebab akan sangat mungkin di alat solat yang kita pinjam itu sudah terinfeksi virus covid-19.

-          Disinfektan. Ini juga tak kalah penting. Aku bawa cadangan cairan disinfektan yang dibuat sendiri. Cara buatnya gampang kok banyak di gugel, hehe. Cairan disinfektannya dimasukkan ke dalam botol spray. Nah saat baru pulang dari bepergian kemanapun gunakan cairan disinfektan ini ke seluruh barang-barang yang dibawa. Ribet sih tapi ya demi keselamatan bersama kan?


4.       Manfaaatkan Fasilitas Tempat Cuci Tangan

Selama di perjalanan, jika tersedia tempat cuci tangan, cobalah selalu gunakan. Itu akan semakin meminimalisir terinfeksi virus covid-19. Semakin sering cuci tangan akan semakin baik.


5.       Isolasi Diri Saat Kepulangan

Walau merasa diri engga sakit, ga harus juga langsung peluk cium seluruh orang di rumah ya. Sadar diri aja gitu kalau kita baru pulang dari bepergian. Jadi ga usah salaman juga, langsung aja beres-beres dan cuci jemur semua yang barang yang dipakai.


Ohya saat pulang aku dan suami dibekali dengan Qust Al-Hindi yang katanya efektif menyembuhkan virus covid-19. Itu aku minum langsung saat sampai di rumah. Alhamdulillah belum 2 minggu setelah bepergian itu, hasil tes rapid antigen menunjukkan hasil ‘negatif”.


Nah demikian tips yang bisa aku sampaikan. Semoga bermanfaat ya..

 

 

Komentar

  1. Wah, iya ya mbak...banyak ikhtiar nih di masa pandemi mau ke mana2 rasanya khawatir. Alhamdulillaah perjalanan mbak dan suami dari Jambi ke Jakarta baik2 saja dan selamat sampai tujuan. Bener, prokes 5M itu tetap dijalankan dan perbekalan masker yang banyak itu penting, juga hand sanitizer.

    BalasHapus

Posting Komentar

POPULAR POST