MANFAAT HUTAN BAGI RAJA BUAH DAN ANEKA HIDANGAN TEMPOYAK DI INDONESIA
Indonesia
merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang
melimpah. Hal tersebut ditandai dengan beraneka ragamnya flora dan fauna serta tanah yang
subur. Katanya, tongkat saja dapat dijadikan tanaman
ya, sebuah analogi untuk menggambarkan begitu suburnya negeri ini.
Hanya saja saat ini sudah sangat banyak hutan yang
beralih fungsi menjadi lahan perkebunan demi memenuhi hasrat penguasa atau
hanya sekadar menambah pundi-pundi kesenangan para orang-orang kaya, tanpa
memikirkan dampaknya bagi lingkungan maupun bagi masyarakat sekitar.
Lihat saja di media massa, kala musim kemarau tiba, sudah
amat sering terjadi kebakaran lahan yang dicetuskan oleh ulah manusia tidak
bertanggung jawab, belum lagi sengketa lahan di sebidang tanah adat yang
biasanya merupakan hutan yang masih sangat asli dan terjaga kelestariannya. Padahal,
jika sudah merusak hutan maka sangat lama bagi hutan untuk kembali pulih,
enggak mungkin kan ya pohon-pohon yang
rimbun itu bisa tumbuh tinggi dalam sekejap mata? Setidaknya jika berniat untuk menebang satu batang pohon
yang telah hidup puluhan tahun maka harus bertanggungjawab memelihara pohon
penggantinya selama puluhan tahun pula, adil bukan? dengan begitu tidak ada hati yang
tersakiti, sebab hati itu diibaratkan seperti gelas kaca, sekali sudah pecah,
tak akan bisa dikembalikan utuh sempurna seperti sedia kala.
Ups, jangan baper...
Manusia memang sudah seharusnya mencintai dan memelihara
alam sebab manusia hidup dari alam dan lingkungannya termasuk hutan sumber pangan utama bagi manusia. Makanan yang kita makan, meski
sudah diolah dalam bentuk apapun itu tetap saja bahan bakunya berasal dari
hutan, maka jika hutan sudah dirusak, bayangkanlah rusak pula sumber pangan
alami kita. Jadi, mau makan pakai apa lagi? angin? Kembung dong, hehe
Alhamdulillah aku tinggal di sebuah daerah di Pulau Sumatera
Indonesia dimana di sini hutan asli masih sangat mendominasi, masih sangat
mudah menemukan hutan dari pinggir jalan, akibatnya tentu saja masih sangat mudah mencari beberapa jenis sumber
pangan secara gratis sebab bisa dicari
sendiri di hutan, sebut saja umbi-umbian dan sayuran yang bisa ditemukan bebas
selagi punya keinginan untuk mencarinya.
Kali ini aku ingin menceritakan sebuah makanan favoritku
yang berasal dari alam, kamu mungkin kenal sebab makanan ini menjadi makanan
khas di beberapa daerah di Pulau Sumatera yang mana bahan bakunya berasal dari
raja buah, Durian.
![]() |
Tempoyak (Sumber : id.tastemade.com) |
Makanan ini bernama tempoyak, makanan ini menjadi makanan
favoritku karena selain proses pembuatan yang cukup mudah, rasanya juga berbeda
dari jenis masakan yang lainnya, dan juga makanan ini tergolong cukup langka
sebab buah durian yang merupakan buah musiman takkan selalu berbuah sepanjang
waktu kecuali emang udah punya cadangan tempoyaknya.
Kamu harus tahu sebab untuk membuat tempoyak ini begitu mudah, kita
hanya perlu mengumpulkan daging buah durian ini dan mendiamkannya beberapa hari
sampai menjadi sedikit asam, setelah itu
kita bisa memasak aneka hidangan tempoyak dengan berbagai cara. Makanan tempoyak biasa disajikan
dalam rasa pedas sebab menggunakan cabai dalam proses memasak, cocok bagi kita
yang menyukai makanan pedas.
Yang lebih penting lagi, tempoyak merupakan makanan fermentasi yang baik bagi kesehatan sebab daging buah durian yang didiamkan berinteraksi dengan bakteri Lactobacillus plantarum yang bermanfaat dalam meningkatkan daya tahan tubuh terutama menyehatkan pencernaan. (pastisania.com). Jadi memakan olahan tempoyak gak kalah baiknya dengan memakan buah durian secara langsung ya.
Siapa yang tidak suka durian? Mungkin ada, tapi tak dipungkiri kebanyakan
orang menyukai buah ini, meskipun kulitnya berduri dan lumayan berisiko saat
membukanya tapi isi buahnya begitu lezat, maknanya, tak peduli apa yang
terlihat oleh orang lain tentangmu dari luar sebab yang penting itu hatinya
kan, hehe fokus lagi.
![]() |
Pohon Durian (Sumber : Dok. Pribadi) |
Jika dilihat dari habitat buah ini, buah ini sering ditemukan
di hutan-hutan yang asri sebab tak ada yang mengganggu pertumbuhannya. Di hutan-hutan
yang asri itulah tumbuh pohon durian yang begitu tinggi dan memiliki batang yang berdiameter besar serta sudah hidup berpuluh tahun lamanya. Bayangkan deh, jika buah durian yang
berduri ini ditanam di halaman rumah kita, pasti mengerikan ya, terlebih saat
hujan dan pohonnya diterpa angin, bisa-bisa nimpuk atap rumah. Sehingga kita
harus menyediakan halaman rumah atau lahan kebun yang luas untuk bisa menanam
durian. Nah karena itulah aku rasa kita semua setuju bahwa hutan sangat penting
bagi keberlangsungan hidup raja buah ini.
Kalau lah seluruh space di hutan dialihfungsikan ke permukiman
atau perkebunan yang hanya sarat komersil, dimana lagi kita akan menemukan
sumber pangan alami kita? Bersediakah kita kehilangan tempat dimana disitu
tersedia apapun yang kita butuhkan? sedangkah Allah SWT menciptakan segala sesuatu di bumi untuk kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya serta tidak berlebih-lebihan.
“Dan
Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung,
pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang
serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya
yang bermacam-macam itu bila dia berbuah dan tunaikan haknya di hari memetik
hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin), dan janganlah kamu
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan” (QS Al-An’am (6) : 141).
Bagi para
pecinta lingkungan dan ingin menyelamatkan lingkungan hidup Indonesia, bisa
bergabung di organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Yuk cintai lingkungan, selamatkan sumber pangan, selamatkan
bumi Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar