Tata Cara Membuat Tulisan Berkualitas


 
membuat-tulisan-berkualitas

Menulis tentu bukan hanya perihal menekan keyboard di komputer atau laptop, bukan juga hanya soal menggoreskan tinta di atas kertas. Namun tulis yang dihasilkan juga harus berkualitas sehingga karya tulisan tersebut bisa dirasakan manfaatnya oleh pembaca.

Jadi, bagaimana caranya membuat tulisan yang berkualitas ?

1.      Pengaruhi Pembaca dengan Judul Tulisan

Judul harus eye catching. Judul harus membangun rasa keingintahuan pembaca terhadap isi tulisannya. Judul sangat memengaruhi bagaimana nanti pembaca jadi atau tidak untuk membeli karya kamu sendiri. Pastikan judul inovatif, kalau judulnya tidak bisa menarik mata pembaca, akan sulit untuk laku dipasaran. Berbeda kalau yang menulis adalah penulis terkenal. Judul sederhana pun, pasti banyak yang beli. Jadi kalau rasanya dirimu belum terkenal, cobalah memikirkan judul tulisan dengan lebih serius.

2.      Melakukan Riset Sebanyak Mungkin

Seorang penulis wajib mendalami tulisan yang ingin ditulisnya dengan meriset sana-sini, agar hasil tulisannya bisa sesuai logika, masuk akal, kreatif, dan berbeda. Kamu bisa melakukannya dengan cara membaca buku, baca website, ke toko buku, wawancara non formal untuk mendapatkan informasi dari orang lain. Bahkan kalau bisa tanya-tanya langsung kepada orang yang sudah ahli dengan tema tulisan yang sedang kamu buat.

3.      Buat Tulisan yang Mudah dan Enak dibaca

Ketika tulisan kita sederhana, namun enak dibaca. Tulisan kita akan punya peluang untuk diterbitkan. Namun ketika tulisan kita berisi, tapi tidak enak dibaca, tulisan itu pasti akan punya peluang untuk ditolak.  Itulah kenapa, seorang penulis wajib self editing sebelum mengirim karyanya ke penerbit. Ketika naskah selesai, coba self editing dan posisikan diri sebagai pembaca. Anggap naskah kamu adalah tulisan orang lain, dan bacalah dengan memposisikan diri sebagai pembaca. Kamu akan mengetahui dimana letak kesalahan demi kesalahan yang ada di tulisan kamu.

4.      Tulisan Sederhana, tapi Kaya Isi

Tulisan harus informatif Kita harus memberikan informasi kepada pembaca. Jangan sampai, setelah mereka membaca buku karya kita, hanya motivasi dan hikmah saja yang didapat oleh mereka. Cobalah memberikan pengetahuan kepada pembaca walau sedikit dan sederhana. Inilah yang membedakan ketika menyampaikan sesuatu secara langsung dengan menyampaikan sesuatu lewat tulisan. Kalau apa yang kita tulis tidak jauh berbeda dengan seseorang yang menyampaikannya secara langsung, lalu apa kelebihan tulisan kita?

Kelebihan sebuah tulisan adalah bisa memberikan warna yang berbeda dibanding dengan menyampaikan sesuatu secara langsung. Penyampaian secara langsung memiliki keterbatasan pengetahuan dan bahasa. Namun, ketika menulis kita bisa memberikan warna yang berbeda, bukan sekadar menyampaikan. Itulah kenapa, berilah informasi kepada pembaca. Bahkan informasi yang jarang diketahui oleh orang lain bisa kamu tulisan. Kembangkan itu di dalam non fiksi atau pun fiksi.

5.      Cerdas Memilih Topik Bahasan

Kamu harus cerdas memilih topik yang ingin dibahas di dalam bukumu. Jadi, isinya jangan teoritis, kaku, apalagi didukung oleh tulisanmu yang masih berantakan. Kecuali memang tema yang kamu angkat adalah buku-buku kuliahan dan sebagainya. Itu boleh terlihat baku. Namun, ketika tulisan kita ringan cobalah memberikan topik yang menarik di dalam tema yang sedang kamu buat. Misalnya, Tema yang kamu angkat adalah buku tentang belajar. Kalau isinya hanya pengertian belajar, macam-macam teori belajar, dan sebagainya. Ini adalah topik yang membosankan. Namun, ketika topiknya adalah cara belajar orang-orang sukses, tip mudah melakukan ujian, dan sebagainya. Bukankah ini topik yang lebih menarik?

Baca Juga :


CONTOH MEMBUAT TULISAN YANG BERKUALITAS

1.      Intro yang Menggigit

Ketika judulmu sudah menarik pembaca untuk kepo dengan isinya, sekarang saatnya kamu hipnotis pembaca dengan intro yang juga bisa menarik pembaca agar betah baca bukumu sampai habis.

Jadi, bukan hanya judul yang harus kamu pikirkan, tapi tulisan awal atau halaman awal bukumu juga harus memiliki eye catching. Kenapa? Pertama, editor akan memposisikan dirinya sebagai pembaca. Ketika bagain awal sudah membosankan, editor akan berpikir ulang untuk melanjutkan membaca atau tidak. Kedua, Editor tidak akan membaca keseluruhan isi buku kamu. Ia hanya akan membaca sinopsis, jika dirasa menarik maka ia akan melanjutkan membaca sepuluh halaman awal bukumu. Ketiga, bukankah banyak buku-buku di toko buku yang sudah terbuka segelnya? Andai itu adalah bukumu, lalu pembaca melihatnya dan ternyata isinya membosankan, bagaimana reaksi mereka nantinya? Jadi, peluang-peluang seperti ini harus dipikirkan baik-baik dan jangan disepelekan.

Bukan hanya intro di awal. Saya menyarankan untuk membuat judul-judul didaftar isi yang menarik. Kenapa? Sebagian besar pembaca pasti selalu melihat daftar isinya dulu, karena daftar isi itu akan memberikan gambaran besar sebagus apa isi bukunya.

Nah, sekarang bagaimana cara membuat intro yang menggigit? Silahkan disimak!

Konflik

Bagi yang suka membuat fiksi, konflik bisa diletakkan di awal. Ini sebagai pancingan kepada pembaca dan membuat mereka berpikir, “ini konflik apa sih? Ada apa sih? Kok tiba-tiba berantem?”

Pertanyaan

Bagi tulisan fiksi maupun non fiksi, cara ini bisa digunakan. Misalkan, kamu membuat judul yang sedikit aneh seperti Diseleksia. Ini istilah yang jarang diketahui banyak orang. Pada awal tulisan, kamu bisa memberi kalimat pertanyaan apa itu diseleksia? Apakah ini penyakit, gangguan, atau sifat yang dimiliki manusia? Beri beberapa pertanyaan yang membuat pembaca akhirnya penasaran, apa sih diseleksia sebenarnya.

Masa Lalu

Kalau kalian perhatikan, film-film horor Indonesia saat ini suka memberikan tayangan masa lalu di awal penayangan film. Contohnya film Jailangkung. Biasanya masa lalu itu digunakan sumber rujukan bagi pemeran utama untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya. Kamu bisa menggunakan ini dalam tulisan fiksi. Setelah itu, baru menampilkan kondisi masa sekarang. Ketika ada ketidaksinkronan antara masa lalu dan masa sekarang. Pembaca akan dibuat penasaran apa hubungannya masa lalu itu dengan masa sekarang yang sedang dialami tokoh utama.

Quotes

Pembaca suka sesuatu yang indah. Quotes atau kalimat puitis bisa kamu tampilkan di awal tulisan. Kenapa harus quotes? Agar pembaca bisa terkagum dengan penulisnya. Agar pembaca terkagum dengan tulisan yang sedang dibacanya. Buatlah pembaca berkata di dalam hatinya, “wah, wih keren, asiik, dan sebagainya” ketika membaca quotes atau kalimat puitis yang kamu sajikan. Apa yang akan terjadi setelah itu? Semakin seseorang bangga dengan orang lain, dia akan terus kepoin orang itu. Mereka akan mencari tahu karya-karyanya yang lain dan sebagainya. Akhirnya, kamu akan memiliki pembaca setia.

Apa kamu pernah mendapatkan DM, Email, atau pesan masuk dari pembaca yang sudah membaca bukumu? Bagaimana respons mereka? Pasti senang, puas, dan sebagainya bukan? Itu tanda kita berhasil membuat mereka terkagum dengan diri kita dari apa yang disajikan dalam tulisan. Apa kamu mau coba buat diawal tulisanmu dengan quotes atau kalimat puitis?

Aksi

Banyak pembaca yang suka tantangan, adegan menegangkan, dan sebagainya. Saya pun termasuk orang yang menyukai hal-hal seperti itu. Apalagi tentang horor. Kalau bagian aksi ini diletakkan diawal, bisa membuat pembaca kepo ada apa sebenarnya. Adegan kejar-kejaran. Adegan perpisahan yang dramatis. Adegan apapun yang memang membuat pemeran utamanya melakukan banyak gerakan tubuh. Cobalah buat diawal tulisan. Semoga dengan itu bisa menarik pembaca untuk terus penasaran dengan isi bukumu.

Beberkan Isi

Kenapa harus dibeberkan? Agar pembaca ketagihan dan semakin penasaran dengan isi bukunya. Agar pembaca ingin terus membaca sampai akhir buku. Membocorkan isinya di awal tidak akan membuat pembaca kabur. Justru, pembaca akan kabur ketika kita membeberkannya diblurb.

2.      Aplikatif

Kualitas tulisan juga dilihat dari seberapa besar manfaatnya untuk pembaca. Tulisan yang baik itu bukan hanya harus informatif, tapi aplikatif. Agar pembaca paham apa yang dimaksud oleh penulis. Kalau hanya informatif, itu akan membuat pembaca bosan karena tidak ada contoh realitanya dilapangan. 

Bagaimana caranya agar tulisan kita bisa aplikatif? Silahkan disimak!

Penelitian Ilmiah

Kalau kamu bahas tentang sabar, coba cari penelitian tentang sabar. Apakah ada reaksi positif di dalam tubuh ketika seseorang sabar? Ketika kamu bahas tentang diet, coba cari penelitian bagaimana diet yang baik sesuai anjuran dokter. Ketika kamu membahas tentang kenakalan remaja, coba cari survei-survei dari suatu lembaga resmi terkait kenakalan remaja tersebut. Data-data penting seperti itulah yang nantinya ketika dibaca, pembaca akan terhenyak. Karena tulisan kita bukan hanya bisa ditulis saja, tapi memang memberikan faktanya langsung dilapangan. Baik fiksi maupun non fiksi, cara ini bisa dilakukan.

Sejarah Dunia

Penulis itu seperti guru. Wawasannya harus luas. Kita harus memiliki pengetahuan banyak untuk memberikan tulisan yang berkualitas. Salah satunya mengetahui berbagai sejarah. Kenapa? Sejarah diberbagai belahan dunia akan menjadi contoh yang pas untuk tulisan kita. 

Kisah Rasulullah SAW dan Para Sahabat

Bagi penulis buku islam, wajib memiliki referensi ini. Kamu wajib tahu banyak tentang berbagai kisah Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Kalau isi buku islam kamu hanyalah tentang teori, nasehat, dan renungan saja, pembaca akan mudah bosan. Cobalah memberikan aplikasi langsung ke Rasulullah SAW dan Para Sahabat.

Contoh Lapangan

Berikan contoh apa yang terjadi dizaman sekarang. Itulah yang kamu masukkan ke dalam tulisan kamu. Jangan hanya memberitahu tentang kenakalan remaja, tapi berikanlah contoh langsung dilapangan. Berikan bukti akurat bahwa sudah seperti ini kondisi anak muda zaman sekarang.

Kisah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain

Kamu bisa menceritakan pengalaman sendiri jika memang sesuai dengan apa yang kamu tulis. Namun pastikan pengalamanmu memang menggugah dan menginspirasi. Ketika dirasa kurang menginspirasi, cobalah sampaikan pengalaman orang lain saja. Jangan memaksakan diri untuk menceritakan pengalaman sendiri di dalam buku sendiri. Sia-sia, buang kertas, lebih baik diisi dengan kisah orang lain yang jauh lebih inspiratif.

Kisah Tokoh Besar

Tokoh besar dan tokoh-tokoh terkenal pun akan memberikan banyak inspirasi bagi banyak orang. Saya yakin, kesuksesan mereka pun diraih dari berpuluh-puluh kegagalan dan rasa sakit yang pernah dialaminya dalam hidup.

3.      Permainan Bahasa

Penulis tidak akan jauh-jauh dari yang namanya bahasa. Tulisan seorang penulis harus memiliki kelebihan dibanding dengan seseorang yang berbicara secara langsung. Mereka yang berbicara langsung pasti spontanitas, namun kita yang menulis bisa merangkai berbagai kata untuk membuat bahasa yang enak dan indah dibaca.

Lalu bagaimana caranya untuk memainkan bahasa di dalam tulisan?

PUEBI

Ini kewajiban yang harus dimiliki sebagai penulis. Kita itu harus mengikuti zaman. Ketika sudah banyak penulis lain yang memiliki kemampuan menulis yang luar biasa. Berarti kita harus mengejar itu jika tidak ingin tertinggal jauh. Minimal kita paham seluk-beluk terkait PUEBI.

Puitis dan Quotes

Zaman sekarang memang sudah jarang penerbit yang mau menerima kumpulan puisi. Namun kamu bisa menggunakan kemampuan membuat puisimu itu untuk membuat kalimat yang puitis dalam sebuah buku. Tidak sia-sia bukan kemampuanmu itu?

Begitu pun dengan membuat quotes. Mungkin kalian masih ingat dengan buku NKCTHI karya Marchella SP. Sebuah buku yang harganya lebih dari seratus ribu. Namun isinya hanya quotes-quotes saja. Saya kurang paham. Mungkin antara sayanya yang kurang ilmu atau memang karena penulisnya sudah terkenal sehingga yang isinya seperti itu pun bisa diterbitkan penerbit. Namun saya akui, quotesnya memang bagus-bagus dan memahami berbagai perasaan banyak orang.

Penggunaan Akhiran yang Sama

Penggunaan akhiran yang sama ini bisa otomatis mengindahkan tulisan.

Begitu banyaknya contoh dan cara di atas untuk mengkualitaskan tulisan kita. Semoga dengan artikel ini bisa membuat teman-teman lebih niat lagi untuk mengindahkan kalimat dan memperbagus isi tulisan.

Baca Juga


*Tulisan ini disadur dari materi sekolahmenulis.id oleh Mahestha Rastha Andaraa




Komentar

POPULAR POST