Yuniar Djafar, Setengah Abad yang Memberi Arti





Mari berkunjung ke blog http://www.sunsetbeautydiary.com maka akan kamu temukan sebuah profil milik seorang yang sangat menginspirasi buat saya, dialah Mba Yuniar Djafar. Mba Yuniar  lahir di Surabaya tanggal 27 Juni 1966.

Iya, umurnya kini sudah lebih dari setengah abad namun jiwanya masih sangat muda. Katanya sih beliau merasa “semriwing” kalau dipanggil dengan sebutan Mba karena merasa tidak pantas untuk sebutan itu, tapi saya sih lanjut aja karena udah terlanjur nyaman, hihih.

Untuk jiwanya yang muda itu, saya menyaksikannya sendiri saat beliau mewawancarai saya lewat aplikasi di dunia maya, semua demi menghasilkan konten terbaik untuk blog miliknya yang memang sedang berusaha beliau tekuni.

Pertanyaan yang detail, jelas dan terukur namun tetap santun menunjukkan bahwa beliau memang merupakan wanita yang berkelas dengan pengalaman hidup yang tak sedikit. tak sekali beliau meminta maaf atas pertanyaan yang dilontarkannya padahal bagi saya itu wajar demi mendapatkan konten terbaik.

Kali ini biarkan saya mengulas tentang wanita yang berdomisili di Subaya ini, Mba Yuniar menempuh pendidikan sebagai berikut :

*SDN No. 226/Simpang 3 Surabaya.
*SMPN 9 Surabaya
*SMAN 5 Surabaya
*D3 Manajemen Pemasaran, Fak. Ekonomi Unair.

Saat ini dalam kesehariannya beliau menjadi seorang wirausaha untuk sebuah perusahaan bernama Etima Fashion. Berikut penuturannya yang beliau sampaikan di blog nya.

Keseharian saya adalah mengelola UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dalam bidang  Muslim Fashion, tepatnya hijab. Dalam usaha yang saya bangun bersama seorang teman saya bertanggung jawab mengurus marketing dan disain produk dari beberapa label yang kami miliki.  Sebagaimana karakter UMKM pada umumnya yang membuka seluas-luasnya peluang untuk multi talent show :) demikian pula yang saya alami. 
Menyusun paket lengkap iklan mulai dari konsep disain hingga copy writing iklan adalah hal yang menyenangkan dan memicu adrenalin buat saya. Itu kewajiban saya saat kami masih memasang iklan rutin pada sebuah majalah untuk label hijab usia dewasa, Estyle.
Mengeluarkan katalog produk juga termasuk tanggung jawab saya. Idem seperti mempersiapkan iklan, konsep disain, copy writing hingga menentukan talent yang terlibat pun menjadi tanggung jawab saya.  “



Nah tuh bener kan, beliau luar biasa menurut saya, tak banyak wanita yang bisa mandiri berwirausaha seperti beliau. Bisa dilihat kalau beliau udah pengalaman banget dalam dunia yang beliau geluti itu.

Namun dibalik kesuksesannya dalam dunia bisnis fashion hijab tersebut, beliau memiliki cerita panjang soal lika liku perjalannya, "suwer" deh beneran ceritanya panjang dan kayaknya cocok dijadikan novel inspirasi gitu hihi. Tapi agar gak penasaran saya coba tuliskan ringkasan dari pengalaman beliau.


Pengalaman bisnis beliau memang berawal dari aktif di kegiatan remaja masjid. Setelah 3 tahun pendirian & usaha sudah berjalan baik beliau menemukan ketidak cocokan prinsip manajemen. Beliau memutuskan untuk mengundurkan diri kemudian bergabung lagi bersama seorang teman untuk usaha garmen tetapi setahun kemudian gagal bersama dengan hancurnya pasar yang sebetulnya sudah lumayan baik. Waktu itu usaha beliau terkena imbas krisis moneter. 

Lepas dari itu Mba Yuniar coba usaha jalan sendirian namun tidak berjalan baik. Dua tahun kemudian beliau bergabung dengan format bongkar pasang sampai akhirnya solid dengan 2 orang teman. Mereka pun bisa memiliki pangsa pasar hijab yg benar-benar bagus. Hal itu bertahan hingga 2015 hingga  badai datang. Berawal dari pengkhianatan karyawan luar yang mencoba  menduplikasi alias menjiplak model-model hijab dan menipu dengan berbagai alasan. Penjiplakan waktu itu belum berefek besar hingga kemudian hantaman besar berasal dari luar pulau tempat pasar besar mereka. Saat  itu penjiplaknya adalah pemodal besar maka hancurlah pasar hijab mereka. Usaha mereka pun collaps 2 tahun lalu.

Tak hanya itu, bencana terbesarnya adalah perpecahan dengan salah seorang partner. Hingga akhirnya beliau putuskan untuk berdua saja dengan partner yang tersisa. Saat ini beliau memulaai usaha dari nol lagi. 

Diakuinya salah satu kegagalan dulu adalah karena tidak  paham dengan marketing digital dan dinamikanya. Karena itu beliau kini memutuskan  untuk mempelajari dunia online untuk bisa melihat dan merasakan dinamikanya. Salah satunya hal yg beliau lakukan menulis di blog. Itulah awal mula beliau ngeblog.

Baca Juga : 

Musdalifa Hamzah, Sarjana Teknik yang Memilih Jadi IRT
Neti Suriana, Penulis Buku Islami dan Pertanian

Menurut saya pribadi, ngeblog memang menjadi pilihan yang cerdas bagi Mba Yuniar untuk memahami dunia online secara keseluruhan. ditambah lagi beliau memang sudah punya bakat menulis dari dulunya, nah mendukung sekali kan? Ini katanya :

Membaca adalah kegemaran saya sejak kecil. Minat baca saya saat ini pada hal-hal yang berkaitan dengan dunia wirausaha, marketingfashion dan "sekitar"nya :)
Ketertarikan dalam tulis menulis sudah saya rasakan sejak Sekolah Dasar. Pernah diminta pihak sekolah untuk membuat karya tulis yang akan diikut sertakan dalam lomba karya tulis namun gagal. Selanjutnya menulis jika ada mood dan sering kali terpacu jika berhadapan dengan deadline. Hahaha...
Tidak mempunyai prestasi apa pun dalam bidang tulis menulis. Saya hanya mempunyai pengalaman tulis menulis yang berkaitan dengan kebutuhan saya. Saat kelas 5 Sekolah Dasar pernah mencoba membuat komik a la kadarnya dengan menggunakan mesin ketik Bapak, dengan ilustrasi coretan sendiri di atas kertas buram. 😂 Hahaha...  Menulis lagi masih menggunakan mesin ketik Bapak untuk Lomba Anak Membaca saat menjadi panitia di Remaja Masjid. Baru sedikit lebih serius dan terdokumentasikan dengan baik saat jalankan usaha, yaitu Etima Fashion. "



Blog yang beliau kelola bernama Sunset Beauty Diary. Ini kata beliau tentang blognya.

" Saya pilih nama Sunset Beauty sebagai metafora perjalanan usia speperti usia saya. Makna Sunset Beauty dari Sunset Beauty Diary adalah bahwa setiap tahapan usia memiliki keindahan, keistimewaan, pun di usia senja. Saya ingin bilang ayo terus bersukur berapa pun usia kita. Terus menebar kebaikan & manfaat di sisa usia yang ada. Tua tidak  berarti tidak berguna. "

Wah apakah kamu mengagumi beliau seperti saya? saya sangat kagum pada siapaun orang yang walau tidak muda lagi namun masih terus berusaha untuk menghabiskan waktunya dengan sebaik-baiknya. Semoga masih banyak orang di luar sana yang bisa bersemangat seperti beliau ya.

Sunset Beauty Diary adalah blog tentang gaya hidup, tentang sikap bagaimana dalam menjalani usia sebagai time allotment dari Sang Maha Pemberi, tentang upaya untuk selalu bersukur atas allotment dariNya.
Saya susun blog ini untuk menjadi bagian dari upaya belajar saya dalam meraih kebermaknaan dalam hidup dengan terus bersyukur dalam menapak usia. 
Saya bukan seorang ahli. Sama sekali bukan. Saya hanya senang menjalani apa yang menjadi tanggung jawab saya. Selebihnya saya hanya seorang pembelajar. Saya juga baru menyadari kalau  ternyata dunia tulis menulis yang dulu saya sukai tapi tidak pernah saya seriusi ternyata memberikan kontribusi yang cukup besar bagi saya dalam menyelesaikan tanggung jawab saya dalam pekerjaan
Dari banyak hal yang beliau sampaikan di blognya, ada satu paragraf yang membuat saya terkagum sekaligus membuat niat menulis saya semakin kuat.
Sekarang saya ingin menekuni dunia blogging untuk mengembangkan kemampuan tulis menulis saya. Saya ingin mengisi hari-hari saya dengan kebermaknaan karena saya yakin dunia ini seperti lahan persemaian. Semoga tulisan-tulisan saya bisa tumbuh subur seperti pohon yang rindang mengalirkan "oksigen" yang bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya. “
Itulah dia, saya sependapat, bagi saya menulis itu memberi, menyampaikan ilmu sekaligus menggantungkan harapan agar ilmu itu dapat diserap dengan baik oleh pembaca. Menulis itu hanya untuk memberi manfaat, kalau gak bermanfaat ya mending gak usah nulis. Iya kan?

Ohya, tak lupa saya meminta tips sukses dari beliau untuk para generasi muda, nasehat beliau ini juga cocok bagi kamu yang sedang mencoba memulai atau mengembangkan usaha, yuk simak.

" Saya tidak punya formula kesuksesan. Andai saya bisa mengulang hidup saya ingin membangun bisnis di usia lebih muda, lebih awal lagi. Lulus SMA mungkin usia yang ideal untuk memulai belajar membangun bisnis. Dan usia 22 sudah bisa benar-benar serius dan fokus. Saya hanya selalu berupaya untuk do my best sembari juga  berikan beyond expectation. Dalam bisnis yang paling utama menurut saya adalah kepercayaan, itu yg harus dijaga. Dalam desain produk saya juga selalu hadirkan otentikasi. Sebisa-bisanya saya hindari "mencontek atau menjiplak". Saat awal bangun bisnis/usaha yang selalu saya panjatkan adalah spirit atau semangat hidup yang terus menyala, itu modal yang paling utama. Menyikapi kegagalan, husnuzhan kepada Allah. "
Terimaksih Mba Yuniar, waktu setengah abad yang kau habiskan di dunia ini terbukti telah membuatku yang anak kencur ini termotivasi untuk terus menjadi lebih baik sehingga dapat memberikan yang terbaik bagi hidup dan kehidupan.
Barakallahu fiik.
Untuk kamu yang ingin mengenal lebih dekat, kunjungi blog nya atau instagram
Semoga tulisan ini bermanfaat.

Komentar

POPULAR POST