Neti Suriana, Penulis Buku Islami dan Pertanian
Masya Allah, itulah yang pertama kali saya ucapkan ketika
melihat biodata Mba Neti, anggap saja begitu saya memanggilnya, nama panjang
beliau adalah Neti Suriana. Saya mengenali beliau di sebuah grup whatsapp
khusus pelatihan blog pemula yang dibimbing oleh blogger senior Mba Milda.
Selain itu yang membuat saya lebih tercengang, saya melihat
ada beberapa persamaan antara saya dan wanita asal Riau kelahiran Baturijal 25 Januari
1984 ini, diantaranya..
- Penyuka Warna Hijau.
Yaps, sama seperti saya, Mba Neti yang
merupakan anak kedua dari 5 bersaudara ini juga menyukai warna hijau. Hal itu
wajar setelah melihat salah satu hobinya yakni berkebun. Orang-orang yang suka
berkebun memang biasanya suka melihat warna hijau, ya jelas dong kan tanaman-tanaman
didominasi warna hijau. Bagi saya warna hijau memang sangat menyejukkan mata
dan menenangkan. By the way, kabarnya Rasulullah SAW juga menyukai warna hijau
loh, jadi semakin cinta deh sama hijau :D
- Punya Nama Pena
Mba Neti juga punya nama pena yang jauh
berbeda dari nama aslinya. Aura Husna, jauh kan ya, sama seperti nama penaku
yang jauh berbeda dari nama asli, tapi gak papa deh nama pena yang jauh asalkan jodoh semakin
dekat, hihihi.
- Hobi Jalan-Jalan
Kayaknya enggak hanya Mba Neti deh, kebanyakan
orang suka jalan-jalan nah termasuk saya yang juka suka jalan-jalan.
Jalan-jalan emang sangat penting bagi penulis sebab dengan jalan-jalan bisa
memancing hadirnya inspirasi serta membuat pikiran lebih tenang sehingga bisa lebih
semangat dalam menulis.
- Anak Pertanian
Yuhuu setelah aku tahu bahwa beliau lulusan
dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Jurusan Budidaya Pertanian aku
ngerasa kayak ketemu senior se fakultas gitu kan, padahal sih universitas kami
berbeda pulau, hehe.
Terimakasih sudah membaca tulisan ini sampai di sini, sebenarnya kita belum masuk ke inti tulisan. Coba deh baca lagi judul tulisan ini hehe.
Di sini saya
ingin menyampaikan bahwa Mba Neti ini penulis yang luar biasa bagi saya, selain
aktif di blog https://www.netisuriana.com/
ternyata beliau juga sudah menelurkan banyak buku. Buku-buku yang beliau hasilkan dimulai dari
buku pertanian sampai ke buku motivasi islami. Berikut adalah buku-buku yang telah
beliau hasilkan.
![]() |
Buku-buku karya Neti Suriana |
Buku Pertanian Populer (Nama Pena: Neti Suriana)
- Bawang Bawa Untung, Budidaya Bawang Merah dan Bawang Putih (Cahaya Atma, 2011)
- Cabe Sehat Berkhasiat (Andi Publishing, 2013)
- Budidaya Cabai di Lahan Sempit (Infra Pustaka, 2013)
- Panduan Lengkap dan Praktis Budidaya Cabai Rawit yang Paling Menguntungkan (Garuda Pustaka, 2019)
Buku Inspirasi Islami (Nama Pena: Aura Husna)
- Ketika Merasa Allah Tidak Adil (Gramedia Pustaka Utama, 2012)
- Kaya dengan Bersyukur (Gramedia Pustaka Utama, 2013
Buku Islam Populer (Nama Pena : Neti Suriana dan Neti S.)
- Doa Penenang Hati (Rumah Ide, 2011)
- Sedekah, Hidup Berkah Rezeki Melimpah (Albanna Publishing, 2013)
- Sunnah Harian Rasul (Caesar Media Pustaka, 2015)
Wah banyak kan karyanya, dari sekian buku yang beliau
hasilnya tersebut, buku-buku pertanian tulisannya mungkin saja sudah pernah
saya lihat di toko buku sebab saya merasakan nama beliau tidak asing bagi saya
dan mungkin juga pernah saya baca, wallahu alam. Yang pasti saya senang bisa
mengenal penulis buku seperti beliau.
Melalui wawancara lewat whatsapp, saya menanyakan apa sih
tujuan beliau menulis buku? Beliau menuturkan bahwa tujuan menulis buku adalah
karena beliau semangat ingin berbagi ilmu dan pengalaman yang dimiliki. “Semakin
menyelami dunia menulis ternyata semakin mengasyikkan” katanya diakhiri dengan
emot senyum. Saya pun merasakan demikian, dunia menulis itu memang unik dana
asik, semakin sering menulis maka semakin merasa bahwa diri ini masih punya
banyak kekurangan dan perlu belajar banyak hal, apa lagi setelah membaca buku
tulisan dari orang-orang yang memang hebat di bidangnya, tentu semangat belajar
itu akan bangkit.
Biasa dibilang bahwa Mba Neti menulis dua tema yang berbeda
yakni islam dan pertanian, hebat ya? Mungkin kamu bertanya-tanya apakah enggak sulit
menulis dua tema tersebut. Mba Neti pun menuturkan
bahwa masing-masing punya kesulitan sendiri.
“Masing-masing punya kesulitan sendiri Mbak. Kalo buku
pertanian selain referensi tertulis kita butuh menggali langsung ke lapangan
atau minimal konsultasi dengan praktisi berpengalaman. Kalau buku agama perlu
berhati-hati jika menggunakan referensi ayat dan hadist,” katanya. “Bagi saya sih nggak ada yang lebih sulit,
masing-masing punya tantangan sendiri dan sama menyenangkan dalam mengerjakannya.
Karena masing-masing memberikan pengalaman dan ilmu baru bagi saya,” tambahnya.
Masih lewat whatsapp, saya pun menanyakan perihal suka-duka
dalam menuliskan dan menerbitkan buku.
Beliau pun menjawab “ Kendala rasanya nggak ada sih atau saya
yang nggak merasakan ya? Suka dukanya kalau lagi dikejar deadline sementara kerjaan lain menumpuk. Bolak balik diteror
editor hehe... Dan sedihnya kalau nggak bisa memenuhi deadline apalagi sampai gagal nyerahin naskah.“
Saya tergeleng-geleng, gimana rasanya diteror dan
dikejar-kejar editor? apakah sama rasanya dengan dikejar gebetan? ‘eh
Kedepannya, Mba Neti mengatakan bahwa beliau memiliki impian
sederhana, yakni ingin full kerja di
rumah dan salah satunya melalui menulis. MasyaAllah sekali, kalau bagi saya itu bukan
impian sederhana, itu adalah impian yang mulia dimana seorang wanita memang
harusnya di rumah dan menjadikan rumah itu sebagai surga bagi keluarganya.
Semoga nanti impiannya tercapai ya Mba, Aamiin.
Nah jangan khawatir, saya juga meminta pesan dari Mba Neti
bagi kamu penulis pemula yang ingin menerbitkan buku seperti beliau.
“Konsisten menulis, miliki passion, dan bangun relasi dengan penerbit atau agensi. Insha Allah
mimpi menjadi penulis akan dimudahkan.”
Nah tuh, itu tuh tamparan buat diri saya sendiri karena
konsistensi saya dalam menulis masih perlu dipertanyakan. Semoga saya dan kamu yang
baca tulisan ini terutama yang ingin menerbitkan bukunya semoga dimudahkan yaa…
Setelah mengulas perihal buku
dan tulisanya, ada satu lagi hal tentang Mba Neti yang bikin saya terharu,
beliau bekerja sebagai pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dari
Kementerian Sosial Republik Indonesia. Dilansir dari website resmi milik
kemensos (kemensos.go.id), Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disebut PKH adalah
program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.
![]() |
Neti Suriana dalam PKH |
Sebagai sebuah program bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses kepada keluarga miskin terutama ibu hamil dan
anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan
pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka. Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan
lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya sesuai dengan
amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI.
Sekian tentang Mba Neti, terimakasih sudah membaca sampai habis, selain di blognya jika ingin
mengenal lebih jauh Mba Neti bisa ke :
Instagram : https://www.instagram.com/neti.suriana/
Komentar
Posting Komentar