Bijak dalam Konsumsi Pangan, Bantu Pertahankan Keanekaragaman Hayati demi Sumber Pangan dan Kesehatan
Semakin
waktu bergulir maka era pun semakin modern dimana kini mayoritas masyarakat di
dunia cenderung menerapkan gaya hidup serba instan dan jauh dari kebiasaan masa
lampu, tak terkecuali soal pangan. Kini, tak sedikit masyarakat yang tidak
mementingkan dari mana makanan mereka berasal, yang penting hanyalah bagaimana
mereka bisa melepaskan rasa lapar melalui makanan-makanan yang enak, mahal atau
bahkan makanan yang ter-update.
![]() |
Shutterstock.com |
Mari
kita sejenak menelisik ke masa-masa lampau dimana saat itu manusia mengolah
makanan dengan rangkaian proses yang panjang. Memang mungkin kamu yang membaca
ini tidak pernah merasakan bagaimana proses membuat makanan dari nol tapi kita
tahu dari sejarah atau cerita orang tua bahwa dahulunya masyarakat memulai
semuanya dari kegiatan menanam, memelihara, memanen, menjemur atau
mengeringkan, menunggu berhari-hari atau berminggu-minggu hingga mengolahnya
sampai menjadi makanan yang siap disantap, semuanya memerlukan proses yang bersinergi
dengan alam sebagai tempat yang memberikan semua kebutuhan hidup manusia.
![]() |
pixabay.com |
Bedanya,
masyarakat saat ini sudah semakin acuh perihal bagaimana makanan mereka dibuat,
tak terlalu peka perihal apakah pangan
yang dikonsumsi itu baik untuk keberlangsungan hidup sumber makanan itu sendiri
di masa depan, memang cukup memusingkan memikirkan masa yang akan datang namun
hal itu penting karena akan menyangkut pada kebaikan hidup generasi manusia
kedepannya. Jika bukan kita, siapa lagi yang harus memikirkannya?
Menurut Aditya Bayunanda, Direktur Kebijakan dan Advokasi
WWF-Indonesia, kebutuhan produksi pangan yang terus meningkat seiring dengan
meningkatnya populasi penduduk membuat sektor pertanian menjadi salah satu
penyebab signifikan terjadinya degradasi lingkungan dan kepunahan
keanekaragaman hayati di tingkat global, termasuk juga di Indonesia.
Laporan IPBES (Intergovernmental Science and Policy Platform on
Biodiversity and Ecosystem Services) yang dirilis pada tanggal 6 Mei 2019
menyatakan bahwa hilangnya keanekaragaman hayati, termasuk keanekaragaman
genetik akan melemahkan banyak sistem pertanian sehingga beresiko serius bagi
ketahanan pangan. Laporan itu juga menyatakan bahwa sudah semakin sedikit
varietas, jenis tumbuhan dan binatang yang dibudidayakan dan dipelihara di
dunia saat ini untuk memenuhi kebutuhan pangan. Berkurangnya keanekaragaman
tanaman pangan ini mengindikasikan ketahanan ekosistem pertanian yang semakin
lemah.
Hal itu bisa terjadi karena sektor pertanian sebagai kunci utama
dalam menghasilkan pangan sudah tidak lagi memperdulikan kebaikan lingkungan
serta keanekaragaman hayati yang seharusnya terus diperhatikan dan dilindungi
demi ketahanan pangan atau pangan yang berkelanjutan.
Setelah mengetahui semua masalah keanekaragaman hayati atau
bahkan sampai pada masalah ketahanan pangan ini, maka sudah saatnya kita
memikirkan bagaimana sebaiknya agar masalah ini tidak menjadi semakin parah.
Sebenarnya ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk
mengurangi tekanan produksi dan konsumsi pangan terhadap lingkungan, yaitu
dengan mempertahankan dan memperkuat serta membudidayakan pangan
tradisional atau pangan lokal sebagai upaya dalam mendukung praktik konservasi, menciptakan gaya konsumsi dan
produksi masyarakat yang lebih sehat dan berkelanjutan serta selaras dengan alam dan lingkungan masyarakat itu sendiri.
Poinnya adalah kita harus bijak dalam mengonsumsi pangan.
Bijak di sini artinya pangan yang dikonsumsi haruslah diproduksi
oleh lokal (setempat) artinya pangan
lokal yang alami haruslah lebih dicintai daripada pangan dari daerah lain
apalagi dari daerah luar yang mana kita sendiri tidak pernah melihat tanah tempat
sumber pangan itu dihasilkan.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman
hayati tinggi dan berpeluang besar dalam pengembangan sumber daya alam. Melalui
pengembangan sumber daya alam diharapkan lebih baiknya pemanfaatan tumbuhan dan hewan secara berkelanjutan di kawasan konservasi, tercapainya
konservasi keanekaragaman hayati, pembangunan berkelanjutan, serta pemerataan
ekonomi secara adil dan seimbang diantara masyarakat dengan berbagai pihak
(stakeholders) yang terlibat. Oleh karena itu, dengan kelebihan istimewa Indonesia
yang memiliki keanekaragaman hayati luar biasa ini bukan tidak mungkin
masyarakatnya akan lebih aman dan sehat melalui produk lokal dari alam sendiri.
Sebetulnya sudah sering berbagai pihak menggalakkan
program-program dalam upaya menyadarkan masyarakat tentang pentingnya
memprioritaskan pangan lokal dan juga menggalakkan pengonsumsian pangan lokal di seluruh daerah Indonesia namun
rasa ingin tahu masyarakat akan makanan non lokal masih saja lebih besar. Oleh
karena itu dalam hal ini kesadaran dan kepedulian masyarakat memegang peranan
yang besar.
Selain itu bijak dalam mengonsumsi pangan artinya bisa adil
dalam memberikan harga yang terbaik untuk produsen produk pangan lokal. Mungkin
memang harga produk pangan lokal bisa lebih mahal dari harga produk dari daerah
lain namun kita sebagai masyarakat yang mencintai lingkungan sendiri maka sudah
sepantasnya memberikan harga yang terbaik bagi produk dari daerah sendiri.
![]() |
pixabay.com |
Bijak dalam mengonsumsi pangan juga berarti paham dalam memilih
pangan yang sehat (organik, alami). Pangan lokal sudah pasti lebih aman karena
kebanyakan didistribusikan dengan margin pemasaran yang singkat. Berbeda dengan
pangan dari luar negeri yang memerlukan perlakuan khusus agar pangan tahan sampai
berlama-lama di tanah air. Dalam mengomsumsi pangan, hal ini harus menjadi hal penting yang
dipertimbangkan, pangan yang sehat sangat penting demi keberlanjutan hidup
manusia. Sumber pangan dan nutrisi serta
sumber kesehatan sangatlah bergantung kepada biodiversitas/keanekaragaman
hayati dan keseimbangan ekosistem. Olehkarena itu penting dalam menghasilkan
dan mengonsumsi pangan yang berasal dari ekosistem yang sehat.
![]() |
shutterstock.com |
Yang paling penting, bijak dalan mengonsumsi pangan artinya
sadar dalam memilih pangan yang yang lestari. Pangan lestari artinya pangan
yang berasal dan diproses dengan tetap menjaga lingkungan, bersinergi dengan
ekosistem serta terus melestarikan keanekaragaman sumber pangan.
![]() |
pomidor.id |
Dengan sikap bijak dalam mengonsumsi pangan sudah cukup untuk membantu memastikan
keberlanjutan kehidupan masyarakat yang sehat, sejahtera serta selaras dengan
lingkungan. Jika sikap bijak ini mampu dilakukan oleh masyarakat secara masif maka sudah cukup untuk mendukung berbagai upaya yang dilakukan oleh
pihak pemerintah atau swasta dalam advokasi kebijakan dan mendorong praktik
produksi pangan lokal yang lebih menghargai aspek-aspek kesehatan, keadilan sosial
ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup. Kita sadari untuk dapat mencapai tujuan besar ini tidak bisa dilakukan satu pihak saja namun harus ada kerja sama yang baik
juga komitmen antara pemerintah, swasta, stakeholder dan tentunya masyarakat.
Jadi,
sudah kepikiran apa yang sebaiknya dikonsumsi untuk dapat membantu melestarikan
keanekaragaman hayati kita demi sumber pangan dan kesehatan?
Umbi-umbian
![]() |
agrowindo.com |
Ada banyak jenis umbi-umbian yang bisa tumbuh di Indonesia,
seperti singkong, ubi jalar dan lain-lain, nah salah satunya bisa kamu
konsumsi, selain mengenyangkan, makan ubi lokal juga bisa membantu perekononian
petani lokal, kerasa banget deh jadi orang Indonesianya.
Madu asli dari hutan
![]() |
winvizgentalaindonesia.co.id |
Hutan di Indonesia masih banyak dan juga masih cukup asri, maka
sudah pasti produksi madu juga masih cukup banyak di Indonesia, kamu bisa
konsumsi madu dari hutan di Indonesia saja atau dari hutan-hutan yang ada di sekitarmu, pastikan
madunya diperoleh dengan cara yang alami.
Garam dari laut
![]() |
pertanianku.com |
Indonesia memiliki lautan yang luas dan pantai-pantai yang
cantik, banyak diantaranya yang menghasilkan garam untuk kita, nah kamu bisa
gunakan garam asli dari daerah produsen garam yang paling dekat denganmu.
Obat-obatan herbal
![]() |
netralnews.com |
Pasti udah tahu kan ya kalau Indonesia dikenal dengan banyaknya
tanaman rempah-rempah dan juga tanaman obat-obatan. Oleh sebab itu kalau lagi
sakit sebaiknya gunakan saja tanaman-tanaman asli dari Indonesia, pastinya
lebih aman.
Itu hanyalah beberapa contoh dari produk lokal yang bisa kamu
galakkan lagi. Intinya pastikan produk-produk yang digunakan adalah
produk-produk yang dihasilkan dari sistem pertanian tradisional yang
dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat adat dan lokal, dimana masyarakat di
masing-masing daerah telah mampu menjalankan sistem produksi pangan yang sehat,
berkelanjutan, adil untuk kaum petani dan berintegrasi baik dengan ekosistem
sekitarnya, sehingga mampu menjaga kenanekaragam hayati sebagai sumber pangan
dan kesehatan masyarakat..
Cukup mudah kan? Yuk… lebih bijak dalam mengonsumsi pangan demi keanekaragaman hayati kita yang lebih baik. Kamu bisa sekaligus ikut membantu menyemarakkan Hari Keanekaragaman Hayati 2019.
Komentar
Posting Komentar