Tanoto Foundation Scholars, Kunjungan Ke Perusahaan Minyak Kelapa Sawit
Dari Kota Jambi, butuh waktu lebih kurang 3 Jam untuk sampai di sebuah Perusahaan Minyak Kelapa Sawit atau biasa disingkat dengan PMKS yang terletak di Desa Lubuk Bermai, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. PMKS ini bernama Taman Raja yang berdiri dengan nama besar PT.Dasa Anugerah Sejati dibawah naungan Asian Agri Group.
Beberapa bulan yang lalu tepatnya Tanggal 15 September 2015, Perusahaan tersebut dikunjungi oleh sejumlah mahasiswa penerima beasiswa Tanoto Foundation dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mereka tentang seluk beluk perusahaan minyak kelapa sawit. Tanoto Foundation sendiri merupakan sebuah Yayasan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto yang merupakan pemilik dari perusahan-perusahaan perkebunan besar di Indonesia dan di Luar Negeri, salah satu grup perusahaan miliknya adalah Asian Agri.
Waktu menunjukkan pukul 10.00 pagi. Setelah melewati berhektar-hektar kebun sawit akhirnya 14 orang perwakilan dari penerima beasiswa Tanoto Foundation Provinsi Jambi tiba di perusahaan.
“Lihat mobil kita.” Ucap salah seorang mahasiswi ketika keluar dari mobil yang telah membawanya sampai ke tujuan. Dua mobil Avanza yang sejatinya berwarna hitam kini terlihat menguning terselimuti oleh debu di seluruh permukaannya.
Sapaan ramah muncul dari tiga orang bapak paruh baya yang keluar dari sebuah bangunan berukuran kecil yang disebut kantor. Mereka tak butuh penjelasan atas banyaknya tamu mereka hari itu sebab kunjungan tersebut telah didisain dengan sangat terencana sebelumnya. Suara berisik telah memenuh telinga, suara yang berasal dari truk-truk yang lalu lalang membawa Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit hingga dari mesin-mesin pengolah kelapa sawit yang tak dapat terlihat dari kantor, suara-suara itu membuat rasa penasaran bertumbuh menjadi semakin besar.
Seluruh tamu dipersilahkan masuk ke kantor terlebih dahulu untuk diberikan pengarahan sebelum dilepas ke lapangan, maklum saja sebagian besar diantara pengunjung belum pernah memasuki perusahaan pengolah kelapa sawit sebelumnya, lagipula tidak sembarangan orang yang bisa masuk untuk melihat proses pengolahan. Pengunjung langsung dihadapkan dengan pemandangan yang menusuk rasa ingin tahu, berbagai bagian dari kelapa sawit dipamerkan di ruangan menuju ruang utama mulai dari buah kelapa sawit segar hingga yang telah diolah menjadi Crude Palm Oil berikut dengan penjelasannya. Salah seorang dari penghuni kantor tak segan-segan menjelaskan seluruh bagian dari buah kelapa sawit yang setiap bagiannya bisa dimanfaatkan tersebut. Terdapat juga deretan sertifikat dan piala penghargaan yang diterima oleh PMKS Taman Raja selama berdiri.
Setelah diberi pengarahan dan gambaran besar mengenai perusahaan dan alat-alat yang digunakan, pengunjung pun dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing kelompok mendapat satu orang guide, hal ini agar lebih mudah melakukan penjelasan terhadap pengunjung. Name tag dengan tulisan “Visitor”, dua buah busa penutup telinga dan sebuah helm khas proyek pun harus dipasang. Sayangnya pengunjung tak diperbolehkan mendokumentasikan perjalanan sebab hal ini merupakan salah satu dari rahasia perusahaan.
Perjalanan yang ditunggu pun datang, dua kelompok tersebut mengikuti seluruh arahan dari guide masing-masing. Penjelasan pertama dimulai dengan tumpukan TBS yang baru datang dari truk-truk pengangkut, memasuki mesin pengering yang limbahnya dibagi menjadi 2 jenis yakni limbah cair dan limbah gas, kedua limbah tersebut langsung masuk ke bagian pengolahan limbah untuk diolah lebih lanjut. Sementara buah kelapa sawit yang sudah benar-benar kering dibawa menuju mesin penggiling. Pengunjung mengelilingi, meneliti dan memperhatikan mesin-mesin besar dan berisik tersebut hingga mempelajari sistem otomatisasi yang membuat mesin bekerja secara otomatis, oleh karena itu hanya ditemui beberapa orang saja yang bertugas mengatur tombol-tombol mesin. Perjalanan dilanjutkan hingga sampai pada tahap akhir proses yakni pengolahan limbah cair kelapa sawit menjadi biogas. Biogas yang dihasilkan tersebut bisa diubah menjadi listrik untuk menerangi seluruh elemen perusahhaan hingga mencukupi kebutuhan listrik perumahan warga di sekitar perusahaan, bahkan listrik yang dihasilkan ini mampu membantu PLN setempat dalam penyediaan sumber listrik. Perusahaan berupaya semaksimal mungkin untuk memanfaatkan seluruh limbah yang ada, selain memang telah diinstruksikan oleh pemerintah, mengolah seluruh limbah juga cukup menjanjikan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Selama perjalanan, seluruh pengunjung dipersilahkan bertanya atas apapun yang ingin mereka tanyakan dan sang guide dengan senang hati menjelaskannya hingga seluruh proses kunjungan pun berakhir dengan bekal pengetahuan yang bisa dibawa pulang.
Catatan :
Tulisan ini telah menjadi salahsatu karya feature terbaik dalam Wisuda Anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Jambi Angkatan XIII.
https://flpjambiblog.wordpress.com/2016/03/10/feature-kelas-menulis-2-oprec/
Komentar
Posting Komentar