Bukber, Penting Gak Sih? Ini Pertimbangannya
Bukber, kalau udah di Bulan Ramadhan kata ‘Bukber’ yang berasal dari singkatan ‘Buka Bersama' ini jadi populer yah, kepopulerannya hampir sama dengan mudik atau THR, baik itu dari kalangan anak muda hingga dewasa, dari yang beramai-rama sampai yang Cuma berdua (ini bukber apa bukber? Hehe)
Bukber emang seru, bisa mempererat pertemanan dan
persaudaraan, bahkan menjalin silaturahmi yang sempat renggang, atau menemukan dia
yang pernah hilang dari peredaran (jangan baper -_-). Namun dari sekian banyak manfaat bukber,
bukber ini bisa jadi tidak penting untuk dihadiri loh, kenapa?
Pertama, Nguras kantong
sampe ngutang.
Boombastis.com
Ada yang punya jadwal bukber sebulan penuh? Wahh saya salut
nih, padet banget ya udah kayak arus mudik lebaran. Kalau setiap bukber
dilakukan di tempat-tempat mewah yang nguras kantong, bisa-bisa gak jadi beli
baju lebaran deh. Masa iya mau ngabisin tabungan buat bukber yang enggak wajib?
Gak penting kan jadinya. Jadi kalau mau bukber mending cek-cek budget ya, jangan
sampe ngutang (ngeri uy), kalau bisa dana diminimalisir jadi lebih hemat,
ngapain boros ya, dan juga alokasi bukber bisa dipakai
untuk hal lain yang lebih bermanfaat, sedekah misalnya, ah mantep.
Kedua, ninggalin
salat magrib, isya dan tarawih.
Kaskus.co.id
Ini bukbernya ngabisin waktu banget yah. Istilahnya ini tuh bukber edisi kangen-kangenan berat karena udah gak ketemu bertahun-tahun, lagi asik makan
sambil ngobrol jadi lupa salat magrib, udah gitu bukber dilanjutin nongkrong
berjam-jam sampe pulang tengah malam, udah dirumah capek langsung tidur. Rugi dan
gak penting banget. Percuma juga puasanya kalo enggak salat kan?.
Jadi, jangan lupa usulkan tempat bukber yang menyediakan
tempat salat yang memadai, jika nanti kiranya di tempat itu kita tak akan nyaman
melaksanakan salat, ganti tempat aja deh!
Firman Allah SWT
:
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ (38) إِلَّا أَصْحَابَ
الْيَمِينِ (39) فِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ (40) عَنِ الْمُجْرِمِينَ (41) مَا
سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ (43) وَلَمْ
نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ (44) وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ (45)
وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ (46) حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ (47)
“Tiap-tiap diri
bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan,
berada di dalam surga, mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang
berdosa, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka
menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,
dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan
yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami
mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”.” (QS. Al
Mudatstsir [74] : 38-47)
Ketiga, Nge-Ghibah
dan Nge-Fitnah
sadarsehat.org
Bukber udah pasti gak cuma makan, akan ada ngobrol, cerita-cerita
masa lalu dan masa depan (ciri khas,
hehe), sindir-sindiran (terutama buat yang masih jomblo -_-), foto-foto dan
lain sebagainya. Diantara aktivitas bukber biasanya akan ada saja yang
menceritakan tentang orang lain entah itu kenyataan atau kebohongan. Hal seperti ini harus diwaspadai, karena ngomongin itu orang gak ada penting-pentingnya deh ya,
kalaupun omongan itu benar, akan bisa tergolong pada ghibah, dan kalaupun
omongan itu salah maka akan bisa tergolong pada fitnah, sama-sama gak ada
manfaatnya, yang ada hanya dapat dosanya walaupun ketika itu kita enggak ikut ngobrolin
secara langsung. Ngeriii...
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا
تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ
يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ
تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. [Q.S Al
Hujurat :12]
Jadi, hati-hatilah memilih kelompok bukber, hadiri jika kamu yakin akan aman dari obrolan gibah dan fitnah, atau setidaknya kamu yakin bisa menetralisirnya.
Keempat, Ikhtilat
mataislam.com
Ikhlitat artinya bercampur baur antara laki-laki dan
perempuan. Ini juga harus diwaspadai terutama jika bukber dilakukan bersama
dengan orang-orang yang bukan mahram kita. Dengan aktivitas bukber yang
biasanya sibuk dan berisik, bisa saja terjadi aktivitas-aktivitas yang membuat
kita tak sengaja bersentuhan dengan lawan jenis, dan lain sebagainya. Tips-nya
pisahkan lokasi antara laki-laki dan perempuan.
Dikutip dari almanhaj.or.id. Dari
Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa
beliau telah bersabda yang artinya : “Sungguh
jika seorang laki-laki berdesakkan dengan seekor babi yang berlumuran tanah dan
lumpur lebih baik daripada pundaknya berdesakkan dengan pundak wanita yang
tidak halal baginya”. (HR. At-Thabrani)
Kelima, bukber cuma untuk update status.
ngartikel.blogger.id
Bukber bertujuan sebagai ajang silaturahmi, namun dengan semakin familiarnya media sosial mampu memberikan rasa candu untuk terus
berinteraksi dengan media sosial itu, sehingga bukan tidak mungkin agenda
kumpul bersama menjadi tak lebih menarik dari media sosial dan gawai di genggaman.
Di sini, kita harus mengingat kembali mengapa bukber ini dihadiri, jika hanya untuk update di sosial media dan berpotensi menimbulkan rasa ria, bisa-bisa rugi lah yang didapat. Jadi, jika kamu tak terlalu berkepentingan menghadiri bukber maka tak perlu menghadirinya.
Di sini, kita harus mengingat kembali mengapa bukber ini dihadiri, jika hanya untuk update di sosial media dan berpotensi menimbulkan rasa ria, bisa-bisa rugi lah yang didapat. Jadi, jika kamu tak terlalu berkepentingan menghadiri bukber maka tak perlu menghadirinya.
Nah sekian hal-hal yang harus kamu waspadai ketika akan
melaksanakan bukber dengan teman-teman ataupun keluarga kamu. Poin-pin diatas
bisa saja menyebabkan agenda bukbermu jadi enggak penting lagi. Kalau udah enggak penting
lebih baik berbuka puasa di rumah saja yang sudah dijamin bebas dari hal-hal yang sia-sia.
Yuk cek lagi daftar agenda bukbermu.
Komentar
Posting Komentar