4 Cara Penting Memaksimalkan Hari-Hari Akhir Bulan Ramadhan
Ramadhan,
baru kemarin kurasakan ia datang,
kini sudah mulai pergi lagi,
entah kita kan bersua kembali,
atau tidak akan pernah lagi,
tak ada yang kuketahui sama sekali,
sebab semua yang terjadi nanti,
masih menjadi misteri.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Diantara keistimewaan itu
tercantum dalam beberapa ayat di bawah ini :
Firman Allah SWT :
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْه
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,”
(QS. Al-Baqarah: 185)
Allah SWT pun menetapkan Lailatul Qadar pada
bulan Ramadhan yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana
firman Allah SWT yang artinya :
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan,
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih
baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat
Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh)
kesejahteraan sampai terbit fajar,” (QS. Al-Qadar : 1-5).
Rasulullah SAW juga menjelaskan dalam
HR. Nasa’I dan Ahmad, -dikutip dari www.kiblat.net- yang mana artinya adalah :
“Bulan Ramadhan telah tiba menemui kalian, bulan (penuh) barokah, Allah
wajibkan kepada kalian berpuasa. Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka,
pintu-pintu (neraka) jahim ditutup, setan-setan durhaka dibelenggu. Padanya
Allah memiliki malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang terhalang
mendapatkan kebaikannya, maka sungguh dia terhalang (mendapatkan kebaikan yang
banyak).”
Selain hadist tersebut ada beberapa hadis riwayat Bukhari dan Muslim
yang juga menjelaskan tentang keutamaaan Bulan Ramadahan :
Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
من
صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barangsiapa yang berpuasa (di Bulan) Ramadhan (dalam kondisi) keimanan
dan mengharapkan (pahala), maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu,” (HR.
Bukhari Muslim)
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) di bulan Ramadan dengan
iman dan mengharap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni,”
(HR. Bukhari Muslim)
Rasulullah sallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة , وغلقت أبواب النار ,
وصُفِّدت الشياطين
“Ketika datang (bulan) Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu
neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu,” (HR. Bukhari-Muslim)
Begitu istimewanya bulan Ramadhan ini sehingga kehadirannya pun selalu dinantikan dan diharapkan oleh seluruh umat muslim di dunia setiap tahunnya. Setiap kita pasti ingin bertemu kembali dengan bulan yang penuh berkah ini di tahun depan. Namun tak ada siapapun diantara manusia yang bisa mengetahui apakah benar akan bertemu lagi dengan bulan Ramadhan di tahun depan, atau malah akan bertemu dengan maut yang tidak disangka-sangka, oleh karena itu memaksimalkan kehadiran bulan Ramadahan tahun ini menjadi hal yang sangat penting.
Kini bulan Ramadhan tinggal beberapa hari saja, sudah lebih dari
setengahnya berhasil dilalui, jika bulan ini pergi, bagi yang paham tentang
hakikat kehadirannya maka kepergiaannya itu akan sangat terasa menyedihkan,
betapa tidak, dengan kehadiran Bulan Ramadhan maka ada kebiasaan yang berbeda, ada sikap yang
berubah, ada semangat yang membara, ada kegiatan yang berpahala dan semua hal
yang baik-baik hadir di bulan ini.
Saat bulan Ramadahan pergi maka bukan tidak mungkin kebiasaan-kebiasaan
baik itu tidak lagi bertahan, yang tadinya rajin ke masjid jadi tak pernah lagi
ke masjid, yang tadinya rutin membaca Al-Qur’an jadi sudah tak pernah lagi
menyentuh Al-Qur’an, yang tadinya rajin menghapal Al-Qur’an jadi lupa apa yang
pernah dihapal, yang tadinya takut dosa malah jadi penabung dosa. Terlepas dari
semua itu semoga kita termasuk manusia yang dianugerahkan hati yang kuat untuk
terus istiqomah menjalankan semua hal-hal baik di bulan Ramadahan sampai
seterusnya.
Untuk memanfaatkan hari-hari di akhir Bulan Ramadhan sebelum
kepergiannya, berikut beberapa cara yang bisa diterapkan :
1.
Iktikaf
Bukan hanya untuk
laki-laki, iktikaf juga boleh dilakukan oelh wanita. Itikaf beratrti berdiam
diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kegiatan ini merupakan
ibadah yang sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW terutama di 10 hari terakhir
bulan Ramadhan karena Rasulullah SAW sendiri juga melakukannya hingga beliau
wafat.
Iktikaf menjadi cara yang ampuh untuk memaksimalkan Bulan Ramadhan karena
saat itikaf maka semua gangguan-gangguan tentang keduniaan akan hilang, pikiran
akan fokus pada akhirat dan pada amalan-amalan yang bisa menambah pahala.
Keutamaan iktikaf antara lain adalah mendapat pahala yang berlimpah sebab
berdiam diri di masjid ini maksudnya tidak hanya berdiam saja tapi dilakukan
dengan berbagai aktivitas, seperti shalat, berdzikir, tilawah, berdoa, mengkaji
ilmu dan lain sebagainya. Bahkan dalam kondisi tidur pun orang yang beriktikaf juga
akan mendapatkan pahala, tidak akan sama pahala itu dengan pahala orang yang
tidur di rumahnya sebab tidur itu juga termasuk dalam rangkaian iktikaf yang
dilakukan.
Yang tidak kalah penting, orang yang beriktikaf di 10 hari
terakhir di Bulan Ramadahan akan mendapatkan lailatul qadar yang diinginkan
oleh semua orang. Betapa tidak, pada saat itu orang yang beritikaf sedang
beribadah kepada Allah SWT.
2. Perbanyak
amal salih
Jika tak mampu untuk beriktikaf pun
tidak masalah sebab beribadah pada Allah selama bulan Ramadhan tidak harus selalu dilakukan di masjid, dalam
keadaan apapun usahakan untuk terus memperbanyak ibadah dan amalan, misalnya
dengan memperbanyak tilawah, menambah rakaat salat sunnah, memperbanyakan nominal
sedekah, menambah hapalan Al-Qur’an dan lain-lain secara mandiri. Ini merupakan
kesempatan emas sebab amalan dalam Bulan Ramadhan akan diganjar dengan pahala
berlipat-lipat.
3. Lampaui
target
Mungkin saja di awal bulan Ramadahan
kamu sudah punya target tersendiri untuk menjalankan amalan-amalan, dan ini
saatnya untuk mengoreksi sudah sejauh mana posisi targetmu, jika masih banyak
target yang belum tercapai, inilah waktu yang tepat untuk mempercepat gerak demi
mencapai target itu atau bahkan melampauinya. Target yang sudah disusun tentu
harus dipertanggungjawabkan pada diri sendiri, jika target itu terlampaui maka
kamu sudah bisa dikatakan sukses dalam menjalankan target bulan Ramadhan tahun ini.
4. Kurangi
melakukan hal yang tidak penting
Sadar bahwa bulan Ramadhan akan segera
pergi maka sudah saatnya untuk tidak
lagi membuang-buang waktu, saatnya mengevaluasi kegiatan-kegiatan harian dan
menyingkirkan kegiatan yang tidak penting. Hanya lakukan kegiatan yang penting
yang berhubungan dengan bulan Ramadhan saja. Ini penting dilakukan agar
nantinya tidak akan menyesal telah menyia-nyiakan kehadiran bulan Ramadhan
tahun ini.
Yang paling penting, suksesnya
seseorang dalam menjalankan Bulan Ramadhan adalah ketika kebaikan-kebaikan di
Bulan Ramadhan mampu bertahan sampai Ramadhan itu telah pergi.
Yukk semangat terus.
Komentar
Posting Komentar